gambar ini di ambil pada kegiatan Muhadhoroh pada malah ahad oleh Santri Pondok Pesantren Ma’had Mamba’ul Qur’an.
“Muhadhoroh itu apa ?” muhadhoroh itu latihan kemampuan santri dalam kegiatan keagamaan seperti Pidato atau yang kita kenal dengan sebutan Mauidhoh, Qiro’, tahlil, dan sholawat. Kegiatan Muhadhoroh ini dilakukan setiap malam ahad yang selama ini sudah berjalan secara bergantian. kegiatan muhadhoroh ini di satusisi untuk melatih skil atau keahlian anak-anak santri dalam ilmu keagamaan juga berpengaruh bagi anak-anak santri. Dengan pembekalan Muhadhoroh yang lebih serius lagi pastinya akan menjadi tempat pembinaan yang lebih baik. Banyak hal yang bisa dipetik dari kegiatan Muhadhoroh ini sebagai sarana pelatihan untuk pembekalan santri dalam keterampilan berpidato. tidak hanya berpidato atau mauidhoh saja, juga memberi keberanian untuk anak anak santri memimpin tahlil, Qiro’ dan juga sholawat.
Dalam sebuah pernyataan, dikenal sebuah istilah yang mengatakan bahwa kemampuan berbicara di depan umum tidaklah dimiliki setiap orang, karena kemampuan ini berkaitan erat dengan citra pribadi. Biasanya orang yang memiliki kemampuan ini sering berperan manjadi “pemimpin”. Pondok Pesantren, dalam hal ini Pondok Pesantren Ma’had Mamba’ul Qur’an mencoba merespon hal tersebut dengan mengadakan sebuah kegiatan dimana setiap santri bisa belajar, berlatih, dan membiasakan diri untuk tampil atau berbicara didepan umum.
Muhadhoroh sering diartikan sebagai kegiatan latihan pidato semata. Namun di Pondok Pesantren Ma’had Mamba’ul Qur’an, kegiatan muhadhoroh dikembangkan menjadi beberapa hal yang lebih spesifik dan aplikatif dalam mempersiapkan para santri ketika kelak terjun dimasyarakat.
Setiap pelaksanaan muhadhoroh, seorang Santri dituntut untuk bisa menguasai podium dan tidak mempermalukan dirinya sendiri didepan para audiens yang hadir menyaksikan. maka Santri yang mendapatkan tugas menjadi pengisi acara akan dengan sungguh-sungguh menyiapkan materi dan mentalnya. Walaupun dengan bermacam kegiatan lain yang juga dituntut untuk diselesaikan. Adapun Santri yang bertugas menjadi audiens bisa belajar memberikan pendapat dan tanggapan seputar materi yang disampaikan oleh rekan Santrinya.